Tanda Kucing Mau Melahirkan Yang Harus Anda Ketahui
Tanda Kucing Mau Melahirkan Yang Harus Anda Ketahui - Pada keadaan normal kucing biasanya tidak memerlukan bantuan ketika melahirkan, namun pada keadaan tertentu mungkin dijumpai kucing yang mengalami kesulitan melahirkan dan berpotensi mengancam jiwa induk kucing maupun anak kucing yang akan dilahirkan.Kesulitan melahirkan ini biasa disebut sebagai distokia dan menurut penyebabnya distokia bisa digolongkan ke dalam dua golongan : sebab maternal dimana problem berasal dari induknya dan sebab fetal dimana problem berasal dari anaknya.
Sebab maternal dikarenakan : panggul yang sempit, anatomi panggul abnormal, atau kelemahan uterus untuk berkontraksi (inertia uterina).Adapun inertia uterina bisa bersifat primer atau sekunder. Pada inertia primer dimana uterus tidak berkontraksi atau kontraksinya lemah dan inertia sekunder uterus berkontraksi pada awalnya kuat tapi kemudian melemah, keadaan ini bisa terjadi pada proses kelahiran tahap kedua yang terlalu lama.
Distokia sebab fetal dikarenakan : fetus yang terlalu besar, abnormal anatomi, kepala terlalu besar (biasa pada brcahyceplaic seperti persia), malformasi fetus dan kematian fetus.
Secara normal proses kelahiran normal biasa dibagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut:
Pada tahapan pertama, kucing biasanya nampak terengah engah didalam sarangnya (kotak melahirkan) namun tidak nampak mengejan, denyut jantung dan pernafasannya menjadi cepat. Pada tahap ini janin kucing akan berpindah dari rahim ke mulut rahim. Proses ini bisa berlangsung sampai 12 jam. Apabila tahap ini berlangsung terlalu lama (lebih dari 24 jam), sebaiknya hubungi dokter hewan terdekat.
Tahapan kedua ditandai dengan kontraksi otot perut untuk mengeluarkan janin. Selaput ketuban yang membungkus masing masing janin akan pecah menyebabkan keluarnya cairan ketuban dari vulva ( kelamin), sehingga merangsang induk untuk menjilat cairan tersebut. Proses menjilati ini akan mendorong keluarnya hormon yang mempermudah proses kelahiran. Pada saat janin memasuki daerah panggul, sang induk akan mencari posisi yang nyaman ( bisa berdiri atau berbaring pada satu sisi). Pada saat kepala janin mulai keluar, biasanya kucing akan mengejan satu atau dua kali untuk mengeluarkan bayi nya. Pada kurang lebih 50% dari proses kelahiran, anak kucing lahir dengan kepala keluar terlebih dahulu sedangkan sisanya – kakinya keluar terlebih dahulu. Proses melahirkan tiap anak berlangsung selama 10 sampai 30 menit.
Induk akan menjilati kantong ketuban supaya sang anak yang baru lahir bisa bernafas, apabila induk tidak segera melakukannya, kita bisa membantunya melepaskan kantung ketuban tersebut. Induk kemudian akan memakan kantung ketuban tersebut dan juga memotong tali pusar dengan cara menggigitnya. Apabila induk tidak bisa memotong tali pusarnya sendiri maka lakukan pemotongan dengan cara berikut: cuci bersih tangan dengan larutan desinfektan, ikat tali pusar lebih kurang 3 cm dari perut anak kucing menggunakan dental floss, potong dengan gunting yang sudah dibersihkan dengan desinfektan, potong dan rapikan sisa dental floss dan olesi dengan larutan desinfektan (missal iodine atau betadine). Tali pusar ini akan mongering sendiri setelah 3 – 4 hari.
Tahapan ketiga ditandai dengan keluarnya plasenta setelah anak kucing keluar. Amati jumlah plasenta yang keluar harus sama dengan jumlah anak yang dikeluarkan. Apabila dalam waktu enam jam setelah anak keluar plasenta belum juga keluar, maka perlu segera meminta pertolongan dokter hewan (perlu diingat, induk secara naluriah memakan plasenta dalam upaya menghilangkan jejak dan melindungi anak yang baru lahir). Adalah hal yang wajar keluar cairan berwarna coklat kemerahan dari kelamin induk (bisa sampai 3 minggu), menjadi abnormal apabila yang keluar berwarna kehijauan dan berbau busuk.
Tergantung dari individu kucing dan jumlah anak yang dilahirkannya, interval waktu antar anak kucing yang lahir bisa 10 – 60 menit dan tahapan satu dan dua akan diulang sampai seluruh anak keluar. Keseluruhan proses melahirkan ini bisa berlangsung 2 sampi 6 jam setelah tahapan kedua dimulai.
Tanda tanda distokia:
Induk kucing terkadang berhenti mengejan dan kemudian merawat anak yang sudah dilahirkan ( membersihkan dan merawat) hal ini dikenal sebagai interrupted labor ( jeda bersalin), selama jeda ini sang induk mungkin juga mau makan apabila diberi makanan dan nampak seperti sudah selesai melahirkan- lama jeda ini bisa berlangsung 24 – 36 jam.
Apabila ada indikasi induk kucing mengalami distokia, sangat dianjurkan untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat, sampaikan informasi selengkap mungkin hal hal yang berkaitan dengan induk kucing dan kehamilan seperti: usia kehamilan, riwayat kelahiran sebelumnya, waktu mulai proses kelahiran, dll. Berdasar riwayat kucing dan pemeriksaan fisik, dokter hewan akan menentukan tindakan yang diperlukan. Apabila terdapat indikasi uterus lemah, kemungkinan sang induk perlu mendapatkan stimulasi dengan obat. Namun stimulasi obat tidak boleh diberikan apabila terdapat indikasi obstruksi aau hambatan dalam pengeluaran fetus karena stimulasi obat akan merangsang pemisahan plasenta dan menyebabkan kematian.
Manipulasi dengan jari bisa dilakukan untuk membetulkan posisi fetus yang tidak tepat. Apabila keadaan sangatlah buruk misalnya fetus tidak bisa dikeluarkan setelah lebih dari 30 menit, kemungkinan harus dilakukan operasi sesar terhadap sang induk.
Biasanya kucing tidak perlu dibantu ketika melahirkan anaknya
Tanda Tanda Kucing Mau Melahirkan |
Distokia sebab fetal dikarenakan : fetus yang terlalu besar, abnormal anatomi, kepala terlalu besar (biasa pada brcahyceplaic seperti persia), malformasi fetus dan kematian fetus.
Secara normal proses kelahiran normal biasa dibagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut:
Pada tahapan pertama, kucing biasanya nampak terengah engah didalam sarangnya (kotak melahirkan) namun tidak nampak mengejan, denyut jantung dan pernafasannya menjadi cepat. Pada tahap ini janin kucing akan berpindah dari rahim ke mulut rahim. Proses ini bisa berlangsung sampai 12 jam. Apabila tahap ini berlangsung terlalu lama (lebih dari 24 jam), sebaiknya hubungi dokter hewan terdekat.
Tahapan kedua ditandai dengan kontraksi otot perut untuk mengeluarkan janin. Selaput ketuban yang membungkus masing masing janin akan pecah menyebabkan keluarnya cairan ketuban dari vulva ( kelamin), sehingga merangsang induk untuk menjilat cairan tersebut. Proses menjilati ini akan mendorong keluarnya hormon yang mempermudah proses kelahiran. Pada saat janin memasuki daerah panggul, sang induk akan mencari posisi yang nyaman ( bisa berdiri atau berbaring pada satu sisi). Pada saat kepala janin mulai keluar, biasanya kucing akan mengejan satu atau dua kali untuk mengeluarkan bayi nya. Pada kurang lebih 50% dari proses kelahiran, anak kucing lahir dengan kepala keluar terlebih dahulu sedangkan sisanya – kakinya keluar terlebih dahulu. Proses melahirkan tiap anak berlangsung selama 10 sampai 30 menit.
Induk akan menjilati kantong ketuban supaya sang anak yang baru lahir bisa bernafas, apabila induk tidak segera melakukannya, kita bisa membantunya melepaskan kantung ketuban tersebut. Induk kemudian akan memakan kantung ketuban tersebut dan juga memotong tali pusar dengan cara menggigitnya. Apabila induk tidak bisa memotong tali pusarnya sendiri maka lakukan pemotongan dengan cara berikut: cuci bersih tangan dengan larutan desinfektan, ikat tali pusar lebih kurang 3 cm dari perut anak kucing menggunakan dental floss, potong dengan gunting yang sudah dibersihkan dengan desinfektan, potong dan rapikan sisa dental floss dan olesi dengan larutan desinfektan (missal iodine atau betadine). Tali pusar ini akan mongering sendiri setelah 3 – 4 hari.
Tahapan ketiga ditandai dengan keluarnya plasenta setelah anak kucing keluar. Amati jumlah plasenta yang keluar harus sama dengan jumlah anak yang dikeluarkan. Apabila dalam waktu enam jam setelah anak keluar plasenta belum juga keluar, maka perlu segera meminta pertolongan dokter hewan (perlu diingat, induk secara naluriah memakan plasenta dalam upaya menghilangkan jejak dan melindungi anak yang baru lahir). Adalah hal yang wajar keluar cairan berwarna coklat kemerahan dari kelamin induk (bisa sampai 3 minggu), menjadi abnormal apabila yang keluar berwarna kehijauan dan berbau busuk.
Tergantung dari individu kucing dan jumlah anak yang dilahirkannya, interval waktu antar anak kucing yang lahir bisa 10 – 60 menit dan tahapan satu dan dua akan diulang sampai seluruh anak keluar. Keseluruhan proses melahirkan ini bisa berlangsung 2 sampi 6 jam setelah tahapan kedua dimulai.
Tanda tanda distokia:
- Kebuntingan lebih dari 70 hari
- Tahapan Pertama berlangsung lebih dari 24 jam
- Mengejan hebat lebih dari 30 menit tanpa melahirkan
- Jarak antar kelahiran lebih dari 2 jam
- Temperature rektal diatas 39°C
- Induk menjerit kesakitan dan terus menjilati kelaminnya
- Apabila fetus sudah terlihat di saluran kelahiran dan mengejan 10 menit
- Induk terlihat depresi
- Adanya leleran cairan bercampur darah dan berbau busuk sebelum keluarnya anak pertama atau antar kelahiran anak.
- Tidak muncul refleks ferguson dimana ketika dirangsang pada bagian atas vagina tidak ada respon, hal ini menunjukkan adanya inertia uterina atau rahim tidak mampu berkontraksi.
Induk kucing terkadang berhenti mengejan dan kemudian merawat anak yang sudah dilahirkan ( membersihkan dan merawat) hal ini dikenal sebagai interrupted labor ( jeda bersalin), selama jeda ini sang induk mungkin juga mau makan apabila diberi makanan dan nampak seperti sudah selesai melahirkan- lama jeda ini bisa berlangsung 24 – 36 jam.
Apabila ada indikasi induk kucing mengalami distokia, sangat dianjurkan untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat, sampaikan informasi selengkap mungkin hal hal yang berkaitan dengan induk kucing dan kehamilan seperti: usia kehamilan, riwayat kelahiran sebelumnya, waktu mulai proses kelahiran, dll. Berdasar riwayat kucing dan pemeriksaan fisik, dokter hewan akan menentukan tindakan yang diperlukan. Apabila terdapat indikasi uterus lemah, kemungkinan sang induk perlu mendapatkan stimulasi dengan obat. Namun stimulasi obat tidak boleh diberikan apabila terdapat indikasi obstruksi aau hambatan dalam pengeluaran fetus karena stimulasi obat akan merangsang pemisahan plasenta dan menyebabkan kematian.
Manipulasi dengan jari bisa dilakukan untuk membetulkan posisi fetus yang tidak tepat. Apabila keadaan sangatlah buruk misalnya fetus tidak bisa dikeluarkan setelah lebih dari 30 menit, kemungkinan harus dilakukan operasi sesar terhadap sang induk.
Komentar
Posting Komentar